Senin, 14 November 2011

Otensitisitas Kerasulan Paulus


Apa otentisitas dari kerasulan Paulus?

Hidup Paulus adalah tidak lain hanya didedikasikan untuk mewartakan Injil (1 Korintus 9:16). Dan bisa dikatakan bahwa Paulus sungguh membangun ‘Gereja’; ia sebagai tokoh karismatis yang berkeliling dari satu kota ke kota lain untuk membentuk kelompok-kelompok jemaat. Dalam kelompok itulah mereka saling meneguhkan. Jemaat bertemu di bengkel atau sinagoga; dan Paulus sendiri adalah juga seorang yang berkarya sebagai tukang tenda dan ahli kitab.
Paulus menyebut diri ‘rasul’ dan ‘pelayan Kristus’ (2 Kor 11:23). Data ini menunjukkan bahwa faham ‘rasul’ belum terbatas pada lingkungan 12 murid. Dalam surat-surat Paulus, istilah ‘rasul’ belum dibatasi pada 12 orang murid. Umumnya semua orang yang diutus oleh Kristus yang telah bangkit dan dimuliakan disebut ‘rasul’.
Selanjutnya Paulus berusaha menempatkan karya kerasulannya dalam kerangka sejarah keselamatan dengan tiga gambaran :

  • Sebagai Tawanan : Yang dimaksud mungkin yang dikatakan kepada dalam Filipi 3:12, “aku telah ditangkap oleh Kristus Yesus”. Mungkin disini terdapat ‘theologia crucis’, “jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku’ (2 Kor 11:30; 2 Kor 13:3-4)
  • Sebagai Pewarta : Paulus adalah pewarta keharuman pengenalan akan Kristus. ‘Keharuman’ berhubungan dengan kurban kemenayan yg dibakar. Pengenalan akan Kristus berarti memberitakan Injil Kristus dan firman Allah. Ini pokok kerasulan Paulus.
  • Sebagai Bau Harum : Paulus bukan hanya orang yang membawa kemenyan, tetapi ia menyebut diri sebagai keharuman Kristus. Terang Allah Nampak pada wajah Kristus, tetapi juga bersinar dalam hati kita, sehingga kita beroleh terang dari terang Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.