Amsal 25:11
“Perkataan yang tepat waktunya adalah seperti buah
apel emas di pinggan perak.”
Pendahuluan
:
Selalu mengatakan hal yang benar pada saat yang
tepat adalah sesuatu yang sulit. Tetapi ini tentu sangatlah bermanfaat. Kita
tidak selalu memiliki bahasa yang tepat, dan tidak selalu membagi setiap bahasa
kita dengan tepat. (Baca: Yakobus 3:1-12)
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa
berbicara pada saat yang tepat adalah sesuatu yang sangat berharga.
“Perkataan yang diucapkan tepat waktunya adalah seperti buah apel emas di
pinggan perak” (Amsal 25:11).
Hal ini menunjukkan bahwa TUHAN ingin mengajarkan kepada
kita bagaimana seharusnya kita berbicara. Dan berbicara pada saat yang tepat
adalah suatu hal yang sangat berharga dan baik di mata TUHAN. Bahkan, suatu hal
yang lebih sulit lagi dilakukan adalah tetap berdiam pada saat kita
dipancing untuk berbicara.
Sangat sukar bagi kita untuk tetap diam ketika
kita dipersalahkan atau menghadapi suatu keadaan yang menurut pandangan kita
adalah sesuatu yang bukan menjadi tanggung jawab kita. Kita sering tergoda
untuk mengatakan sesuatu dengan berulang-ulang sebagai pembelaan kita, karena
kita merasa bisa dibenarkan lewat perkataan-perkataan yang membela diri itu.
Dalam pertentangan yang panas atau perselisihan
yang penuh emosi, bahasa kita dapat mengatakan hal yang salah dan buruk hingga pada
akhirnya kita menyesalinya kemudian. Dan yang menjadi sangat sulit bagi kita
untuk menempatkan alat yang menjadi penyaring pada bibir kita, ketika kita
hendak berbicara. Karena jauh lebih mudah untuk langsung mengatakan hal-hal
yang lebih dahulu datang ke pikiran kita daripada terlebih dahulu
mempertimbangkannya masak-masak.
Marilah kita selalu menjaga setiap bahasa perkataan
kita, supaya setiap perkataan kita dapat menjadi berkat bagi orang-orang lain
di sekitar kita.
Amin. Tuhan Yesus memberkati.
MELALUI
PERKATAANKU: APAKAH AKU SUDAH "DEWASA"?
Ada pepatah dari salah satu suku di negara kita, "Aji
ning diri ana ing lati" artinya: kepribadian atau kedewasaan
seseorang bisa dilihat dari 'lidahnya' atau perkataannya.
Tuhan mempunyai kerinduan bahwa setiap umat-Nya
agar tidak hanya menjadi bayi rohani namun supaya dapat bertumbuh sampai menuju
kedewasaan . Dan salah satu tanda bahwa
seseorang bertumbuh menjadi dewasa yaitu mempunyai kemampuan untuk mengatur
perkataannya. Memang hal ini tidak mudah karena lidah walaupun sangat kecil namun sulit
ditaklukkan. Namun demikian Tuhan mempunyai harapan kalau kita bertumbuh maka
kita akan mampu menguasai perkataan kita.
Ciri Orang Dewasa Dalam Perkataan :
1. Berbicara
Dalam Waktu Yang Tepat,
Kalau kita adalah orang yang sudah dewasa dalam
perkataan maka kita akan tahu kapan waktunya untuk berbicara tentunya dalam
waktu yang tepat. Amsal 25:11. Mengatakan
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di
pinggan perak. Sehingga, orang yang mengucapkan perkataan yang tepat itu
diibaratkan seperti apel emas di pinggan perak dalam arti sangat luar biasa.
Seringkali perkataan yang kita ucapkan itu ditafsirkan salah, karena sebenarnya
hanya waktunya yang tidak tepat. Sehingga dengan demikian hasilnya akan buruk.
Misalnya seorang istri yang berbicara pada suami dalam waktu yang tidak tepat
sehingga akan tidak maksimal. Sebab itu setiap kita harus dapat menahan emosi
sehingga hasilnya akan tepat dan menghasilkan sesuatu yang maksimal.
2.
Berbicara Dengan Isi Yang Bermanfaat
"Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid". (Yesaya 50:4)
Kalau kita sungguh dewasa maka dalam setiap
perkataan yang keluar itu akan dapat membawa keuntungan serta manfaat bagi
orang lain. Ketika kita mendengar firman maka disana telinga kita akan
terlatih. Selain itu kita harus memperhatikan perkataan kita sehingga mereka
yang mengalami masalah akan dikuatkan oleh perkataan kita.
3.
Berbicara Dengan Cara Yang Tepat,
Seringkali orang tidak dapat menerima perkataan
kita karena cara kita berbicara kurang sopan dan tidak berkenan. Amsal 15:1
mengatakan bahwa . Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi
perkataan yang pedas membangkitkan marah. Yang dimaksud kata-kata yang lemah
lebut adalah cara bagaimana kita berbicara dan menjawab orang lain. Karena itu
orang yang dewasa perkataannya tidak hanya isinya yang bermanfaat tetapi cara
bicaranya lemah lembut dan baik.
4.
Berbicara dengan tepat dan dapat dipercaya
"Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman". (Yakobus 5:12).
Disana dikatakan bahwa jika kita berbicara harus
mengatakan ya jika ya dan mengatakan tidak jika tidak supaya kita jangan kena
hukuman, selain itu kita tidak boleh bersumpah. Lalu mengapa orang sampai
bersumpah? karena perkataannya tidak dapat dipercaya sehingga ia meyakinkan
lawan bicaranya dengan sumpah. Karena itu perkataan kita harus dapat dipegang
dan dipercaya oleh orang lain
Ketika kita dapat melakukan ke 4 (empat) hal
diatas maka dampak yang kita alami adalah:
1. Kita
akan memiliki hubungan yang baik dan menguntungkan.
Amsal 22:11
dikatakan
bahwa orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi
sahabat Raja . Menurut survey kesuksesan dalam hidup ini 70 % ditentukan oleh
hubungan. Sehingga dalam hal apapun kita harus dapat membangun hubungan yang
baik sehingga mengubah dan menguntungkan kita.
2. Memiliki integritas (Yakobus 5:12).
Karena perkataan kita baik dan benar, maka kita
akan membangun image yang benar. Dimana apa yang kita katakan itu benar dan
sesuai, termasuk saat kita berdagang biarlah kita juga selalu memiliki
integritas
3. Merubah
keadaan yang buruk menjadi baik.
Di dalam setiap perkataan yang diucapkan ada
kuasanya. Amsal 12:25 mengatakan
bahwa kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik
menggembirakan dia Maksudnya orang yang perkataannya baik walaupun kondisinya
kurang baik maka perkataannya mempunyai kuasa untuk merubah keadaannya.
Manusia diciptakan Tuhan serupa dan segambar
dengan Allah dan salah satunya adalah dalam perkataan. Allah mempunyai
perkataan yang berkuasa untuk mencipta. Allah menciptakan langit bumi dan
segala isinya hanya dengan berfirman. Sekalipun tidak sedahsyat dengan Allah
namun tetap ada kuasa dalam perkataan.
Kesaksian :
Ada seorang hamba Tuhan yang saat bertemu dengan
saya selalu mengucapkan perkataan negatif sampai akhirnya keadaannya seperti
yang ia katakan. Karena itu jangan pernah mengutuki keadaan kita, ucapkan
perkataan iman, ucapkan selalu firman Tuhan. Maka keadaan buruk akan menjadi
baik. Imanuel ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.