Senin, 02 Maret 2015

Mengapa Ada Dosa Dalam Hidup kita?

PENDAHULUAN
Banyak orang percaya yang belum dapat memahami dengan pasti adanya dosa didalam hidup mereka. Jika kita tidak tahu bahwa ada dosa yang ada dalam diri kita maka akan sulit sekali untuk menanganinya.  Jadi, apa yang harus kita lakukan dalam keadaan seperti ini?
Jika kita tidak tahu persis tentang adanya dosa didalam hidup kita, dan kita sungguh-sungguh ingin tahu, maka Allah melalui Roh Kudus akan memberitahu kita.

Injil Yohanes pasal 16:8 di dalam Perjanjian Baru berkata - "Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman".  Kata 'Dia' ini mengacu kepada Roh Kudus.

Yesus berkata kepada para murid-Nya bahwa Roh Kudus akan datang. Ketika Roh Kudus datang, dia akan mengingatkan setiap orang di dunia mengenai hal-hal dosa, kebenaran dan penghakiman. Ini berarti Roh Kudus akan menerangi hati orang-orang untuk dapat melihat dosa-dosa mereka.

Satu-satunya hal yang memisahkan kita dari Allah adalah dosa. Itu sebabnya, hal pertama yang Allah lakukan adalah menangani permasalahan dosa. Tuhan juga tahu bahwa seringkali kita tidak melihat dengan jelas dosa kita dan karena itu kita memerlukan terang dari Roh Kudus.
Keadaan ini sama seperti jika kita memasuki ruangan yang gelap. Dalam ruangan yang gelap itu, kita tidak dapat melihat lantai yang kotor atau debu-debu di perabotan rumah dan sampah-sampah di dalamnya.
Hanya setelah ada cahaya baru kita menyadari seberapa kotor ruangan itu. Setelah kita menyadari betapa kotornya ruangan itu, baru kita akan melakukan kegiatan pembersihan.

DEFINISI DOSA
  • Dosa digambarkan dalam Alkitab sebagai pelanggaran hukum Allah, 1 Yohanes 3:4, Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 
  • Dan pemberontakan melawan Allah, Ulangan 9:7  "Ingatlah, janganlah lupa, bahwa engkau sudah membuat TUHAN, Allahmu, gusar di padang gurun. Sejak engkau keluar dari tanah Mesir sampai kamu tiba di tempat ini, kamu menentang TUHAN. Yosua 1:18, Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apa pun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"

ASAL DOSA

Dosa berawal dari Lucifer, “si Bintang Timur, Putra Fajar,” yang paling cantik dan gagah perkasa dari semua malaikat. Karena tidak puas dengan semua ini, dia ingin menjadi Allah yang mahatinggi dan hal ini menyebabkan kejatuhannya dan awal dari dosa.

Yesaya 14:12-15.
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Dengan nama baru, Iblis, dia membawa dosa kepada umat manusia di taman Eden ketika dia mencobai Adam dan Hawa dengan godaan yang sama, “engkau akan menjadi sama seperti Allah.”
Kejadian 3 menjelaskan pemberontakan mereka melawan Allah dan perintah-perintahNya. Sejak saat itu dosa diwariskan kepada semua generasi umat manusia dan kita, sebagai keturunan Adam, mewarisi dosa dari dia.

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12), hal ini menjelaskan kepada kita bahwa melalui Adam dosa masuk ke dalam dunia dan kematian diwariskan kepada semua orang karena “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).


DAMPAK DOSA

Melalui Adam kecenderungan untuk berbuat dosa masuk ke dalam umat manusia dan manusia menjadi orang yang secara natur sudah berdosa. Ketika Adam berdosa naturnya diubah oleh dosa dan pemberontakannya mengakibatkan kematian secara rohani dan kejatuhan yang diwariskan pada semua yang lahir setelah dia. Manusia menjadi orang-orang berdosa bukan karena mereka berbuat dosa, mereka berbuat dosa karena mereka adalah orang-orang berdosa. 
Inilah keadaan yang disebut sebagai dosa warisan. Sama seperti kita mewarisi karakteristik fisik dari orangtua kita, kita mewarisi natur dosa dari Adam.

Raja Daud meratapi natur kejatuhan manusia ini dalam Mazmur 51:7 “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.”

JENIS DOSA

Jenis dosa dikenal sebagai dosa yang diimputasikan. Dalam dunia keuangan dan hukum, kata Bahasa Yunani yang diterjemahkan dimputasikan berarti mengambil sesuatu dari orang lain dan memperhitungkan itu kepada orang lainnya lagi.

Sebelum hukum Musa diberikan, dosa tidak diperhitungkan kepada manusia sekalipun manusia tetap berdosa. Setelah Hukum Taurat diberikan, dosa-dosa yang melanggar Hukum Taurat dimputasikan (diperhitungkan) kepada manusia, Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat  (Roma 5:13).
Bahkan sebelum pelanggaran Taurat diperhitungkan pada manusia, hukuman yang paling berat terhadap dosa (kematian) tetap berlaku.

Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang  (Roma 5:14).

1. Dosa Warisan

Semua orang, dari Adam sampai Musa, takluk kepada kematian, bukan karena mereka melanggar hukum Musa (yang tidak mereka miliki), namun karena natur dosa yang mereka warisi. Setelah Musa, umat manusia mengalami kematian karena dosa warisan dari Adam dan karena dosa yang diimputasikan karena pelanggaran hukum Tuhan.

Dosa warisan Adam yang di wariskan kepada kita/umat manusia keturunannya adalah: KEMATIAN JASMANI dan KEMATIAN ROHANI sebagai realisasi dari kematian yang disanksi-kan oleh Allah kepada Adam ketika Adam berani memakan buah dari pohon larangan di Taman Eden (kejadian 2:17).
Pemahaman mengenai Kematian Jasmani dan  Kematian Rohani adalah sebagai berikut :

Kematian Jasmani.
Manusia mulai berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah serta dunia mulai rusak oleh karena dosa tersebut. Hati manusia dijalari/dikuasai naluri untuk berkecondongan melawan perintah Allah atau dengan kata lain hati dan tabiat manusia lebih condong atau lebih gampang untuk berbuat kejahatan daripada berbuat kebaikan.
Manusia kehilangan kehidupan kekal yang semula dimiliki dan diganti dengan kematian atau dengan kata lain semua manusia mati kembali kepada asalnya menjadi tanah dan debu (kejadian 3:19).

Kematian Rohani
Persekutuan manusia dengan Allah menjadi putus (disimbolkan dengan adanya Tabir tebal pemisah dikemah atau Bait Allah (Keluaran 26: 31-33).
Keselamatan sorgawi menjadi hilang (dibuktikan bahwa semua orang-orang kudus yang sudah mati harus menunggu dialam maut masing-masing sampai keselamatan sorgawi itu datang (Matius 27:52-53).

Allah mempergunakan prinsip imputasi untuk keuntungan umat manusia ketika Dia memperhitungkan dosa orang-orang percaya kepada Yesus Kristus yang telah membayar hutang dosa (kematian) di atas salib.  Karena memperhitungkan dosa kita kepada Yesus, Allah memperlakukan Dia seperti Dia adalah orang berdosa walaupun sebetulnya Dia tidak berdosa, dan mengakibatkan Yesus mati bagi dosa-dosa semua orang yang percaya kepadaNya.

Penting untuk dimengerti bahwa dosa diperhitungkan kepada Yesus namun Dia tidak mewarisinya dari Adam. Dia menanggung hukuman dosa, namun Dia tidak pernah menjadi orang berdosa. Natur Yesus yang suci dan sempurna tidak tersentuh oleh dosa. Sekalipun Dia tidak pernah berbuat dosa, Dia diperlakukan sepertinya Dia yang bersalah karena dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang akhirnya percaya kepadaNya.

Sebagai gantinya, Allah memperhitungkan kebenaran dan keadilan Kristus kepada orang-orang percaya sama seperti Dia memperhitungkan dosa kita kepada Yesus, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Korintus 5:21).

2. Dosa Pribadi

Dosa pribadi adalah dosa yang dilakukan setiap hari oleh setiap orang. Karena kita telah mewarisi natur dosa dari Adam, kita berbuat dosa secara individu, dosa pribadi – segala sesuatu, mulai dari dosa yang paling polos sampai pada pembunuhan.

Mereka yang tidak beriman pada Yesus Kristus harus menanggung hukuman untuk dosa-dosa pribadi ini, sekaligus dosa-dosa yang diwarisi dan diimputasikan. Namun demikian, orang-orang percaya telah dibebaskan dari hukuman kekal untuk dosa (kematian rohani dan neraka). Sekarang kita bisa memilih apakah akan melakukan dosa pribadi atau tidak karena melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, yang menguduskan dan meyakinkan kita akan dosa, kita sekarang memiliki kuasa untuk menolak dosa, (Roma 8:9-11).

Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Setelah kita mengakui dosa pribadi kita kepada Allah dan mohon pengampunanNya, hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali. “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”


PENGAMPUNANNYA

Kendati dosa adalah ihwal yang sangat menyedihkan. Alkitab menawarkan harapan dan optimisme menghadapinya. Inti berita Alkitab adalah prakarsa akbar ilahi mengatasi dosa, yaitu rencana Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus. Bahwa keselamatan hanya dari Allah saja.

Keselamatan berpusat pada Yesus Kristus, Allah yang kekal, telah menjelma menjadi manusia sebagai Adam terakhir, Juruselamat manusia. Dosa dikalahkan oleh karya Kristus – KelahiranNya yang ajaib, hidupNya yang taat kepada Alah secara sempurna, khususnya kematianNya di kayu salib, kebangkitanNya dan kenaikanNya ke Sorga, KerajaanNya atas sejarah umat manusia dan kedatanganNya yang kedua kali dengan penuh kemuliaan. Kuasa rampasan dosa telah dibinasakan, tuntutannya yang sadis dan aneh ditelanjangi , kedok siasat najisnya dibuka dan dibuang, akibat-akibat buruk dari kejatuhan Adam dibungkamkan, diimbangi dan diimbali, sehingga kehormatan dan keakbaran Allah dibenarkan dan dikukuhkan, kekudusanNya dimantapkan dan kemuliaanNya berjaya luas.

Itulah amanat akbar Alkitab "Allah dalam Kristus telah menaklukkan dosa!". Dampak penaklukkan itu terungkap dalam kehidupan umat Allah, yaitu orang-orang yang oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan karya penyelamatanNya yang tuntas sempurna, dibebaskan dari kesalahan dan hukuman dosa. Dan mereka mengalami penaklukkan kuasa dosa melalui kesatuan mereka dengan Kristus.
Proses pengalaman ini akan mencapai puncaknya pada zaman akhir – pada waktu Kristus dalam kemuliaan-Nya datang untuk kedua kalinya. Pada waktu itu pula umat Allah akan dikuduskan secara sempurna, dosa akan dienyahkan dari ciptaan Allah, dan sorga serta bumi baru akan terwujud dimana kebenaran diberlakukan.

Jika kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah dan mohon pengampunanNya, hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali, 1 Yohanes 1:8-9.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Dosa warisan, dosa yang diimputasikan dan dosa pribadi – semuanya telah disalibkan di kayu salib Yesus dan sekarang “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.