Selasa, 03 Maret 2015

Kristen Berpengetahuan

Hosea  4:6 (TL)
Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku juga melupakan anak-anakmu.

Pendahuluan :
Ketiadaan pengenalan (pengetahuan) tentang pribadi akan Allah sedang menghancurkan umat itu, tetapi bukan karena pengenalan itu tidak tersedia. Umat itu dengan sengaja menolak kebenaran yang diberikan Allah kepada mereka melalui para nabi dan Firman-Nya yang tertulis. Bahkan dewasa ini di dalam gereja ada orang sedang dihancurkan oleh cara-cara dosa dunia oleh karena mereka tidak mengetahui (belajar) tentang Allah dan kebenaran Firman-Nya yang terilham.

Firman Tuhan menjelaskan bahwa umat Tuhan binasa karena kurangnya pengetahuan akan Allah. Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  • Pengetahuan akan Allah/Firman Tuhan (knowledge).  
  • Pengajaran (teaching).
Kalau seorang imam atau hamba Tuhan tidak memperhatikan pengajaran Firman Tuhan, maka Tuhan tidak berkenan kepadanya dan menolak mereka. Bukan saja menjadi bodoh, atau miskin, atau yang lain, namun umat Allah akan binasa tanpa pengetahuan yang benar tentang Allah.

1)       Seorang Kristen yang ber-Pengetahuan? 

(Dapatkah seorang Kristen berjalan tanpa pengetahuan yang benar tentang Allah?)
Perlu dipahami bersama bahwa ada perbedaan yang besar antara sikap PERCAYA dan MENGETAHUI. Pengertiannya adalah sebagai berikut :
  • Mempercayai atau meyakini berarti memegang sesuatu pendirian, walaupun kenyataan sesungguhnya belum tentu demikian. _ Contoh: Seorang penjudi menipu dirinya sendiri dengan keyakinan ia akan menang, namun kemudian ia menemukan kenyataan sebaliknya, bahkan seluruh hartanya lenyap. 
  • Sedangkan Pengetahuan akan lebih memberikan kepastian, karena pengetahuan mengungkapkan suatu realita / fakta / kenyataan yang pasti atau sesuatu yang dapat dipastikan. _ Contoh: Seorang ahli bedah bekerja dengan pengetahuan, bukan dengan spekulasi atau keyakinan tanpa dasar. Seorang pilot menerbangkan pesawat dengan pengetahuan yang pasti akan teknologi penerbangan yang akurat.
Hanya dengan bermodalkan keyakinan, tidak dapat dipastikan seseorang berhasil. Dapatkah seorang yang tidak memiliki pendidikan kedokteran meyakinkan Anda bahwa ia mampu membedah jantung Anda? Ataukah seorang tukang batu membawa Anda terbang dengan sebuah pesawat? Keyakinan yang kuat harus berpijak pada pengetahuan, sehingga membuahkan suatu hasil yang baik dan pasti.

2)       Iman Tidak Dapat Berdiri Sendiri. 

(Iman tanpa dasar pengetahuan akan Firman Tuhan dapat berakibat fatal dan mengerikan!) Dalam kekristenan, sekedar keyakinan atau iman saja tidak cukup. “Iman yang benar” harus bersandarkan pada fondasi pengetahuan Firman Allah.

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. (1 Timotius 6:12 bandingkan 2 Petrus 1:5-8.9)

Berapa banyak orang Kristen mendasarkan iman mereka sekedar pada kesaksian seorang mantan dukun. Berapa banyak orang di gereja berbondong-bondong meletakkan iman mereka pada seorang yang dijuluki ‘nabi’ dengan ‘nubuat yang akurat’, ‘mimpi’, dll. Kita menyaksikan kemerosotan iman dan praktek-praktek yang merusak dalam gereja Tuhan, sementara orang Kristen menjadi makin bodoh karena tidak memiliki dasar pengetahuan Firman Tuhan.

Emosi, perasaan, pemikiran manusia bukanlah dasar yang benar bagi iman kita. Iman yang benar harus bersandarkan pada fondasi pengetahuan Firman Allah.
Iman timbul karena pendengaran akan Firman Tuhan, dan tidak timbul dengan sendirinya.  Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. (Roma 10:17)

3)       Membangun Iman Kristen dengan Benar?

Bagaimana kita membangun iman Kekristenan kalau kita jarang membaca Alkitab? Yang dibutuhkan untuk membangun Iman Kristen ialah sikap kerinduan atau cinta kepada Firman Tuhan dan merenungkannya setiap hari.
Cinta akan Firman Tuhan mencerminkan kehidupan iman yang sehat. Mengapa? Karena sikap ini membuat seorang memiliki sikap mau dibentuk dan haus akan Firman Tuhan.

Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. (Kisah Para Rasul 17:11)
  • Sikap kepada Firman Tuhan menjadi ukuran yang membedakan orang Kristen yang satu dengan orang Kristen yang lainnya; Apakah kita menghargai,  mencintai, dan meneliti Firman Tuhan. Karena itu Alkitab menyebutkan hati mereka lebih baik, atau lebih mulia (noble) dari jemaat Tesalonika. _ Mazmur 119:97, Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.  _  Mazmur 119:20, Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu. 
  • Sikap menerima dan menyambut Firman Tuhan merefleksikan ketaatan kita. Sikap seperti ini merupakan fondasi yang teguh. Ada orang Kristen yang fondasi imannya seperti kerupuk, atau seperti pasir, yang tidak mampu bertahan menghadapi tantangan.

"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,  sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. ( Matius 7:24-27 )

Masing-masing bebas membangun rumah kehidupan/masa depan. Ada orang yang membangun dalam ketaatan pada Firman. Ada yang mengikuti keinginan sendiri dan tidak peduli Firman Tuhan. Suatu saat kekecewaan pahit dialami mereka yang tidak mencintai Firman Tuhan dan tidak mentaatiNya. Kebijaksanaan berarti memiliki pengertian untuk memilih yang tepat (dan mentaatiNya).
Bodoh disini bukan berarti tidak berpendidikan, namun mereka sengaja memilih untuk menolak Firman Tuhan. Karena itu kita harus membangun rumah kehidupan kita berdasarkan pengetahuan Firman Tuhan.

Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.  (2 Timotius 3:14-17)

4)       Mencari Kebenaran Firman?

(Kebenaran Firman Tuhan diperoleh dari pengajaran hamba Tuhan di gereja).
Bagaimana sikap kita saat mendengar Firman Tuhan di gereja? Kita patut belajar dari Timotius yang sejak kecil sudah diajar untuk mengenal Kitab Suci.

Hal yang pertama, 
Paulus menekankan betapa pentingnya membaca, mengenal, lapar mengetahui dan melakukan Firman Tuhan. (2 Timotius 3:17) 

Dan lebih baik lagi jika kita mau belajar menghafal ayat-ayat Alkitab. Jadi tidak cukup kita mendengar dan membaca Firman Tuhan pada hari Minggu, tapi dapat juga membaca artikel Firman Tuhan. Untuk pertimbangan tersebut maka bagi kita wajib BERUSAHA mengenal Alkitab dan Firman Tuhan agar tidak binasa.

Hal yang kedua, 
adalah tentang betapa pentingnya pengajaran Firman Tuhan.
Keadaan moral umat Tuhan waktu itu begitu parah, bukan saja mereka tidak berpengetahuan, namun mereka juga malah menolak (rejected) pengetahuan akan Allah. Terjemahan lain berkata “menolak belajar” (refused to learn), “menolak pengajaran” (rejected my teaching).  Proses ini membuat seorang yang sebenarnya tahu tentang kebenaran, namun ia sengaja menolak mentaatinya karena perbuatannya bertentangan dengan Firman Tuhan. Mereka menolak teguran Firman Tuhan. Akibatnya hati mereka dikuasai dengan hal yang sia dan kegelapan membutakan mereka, dan membuat makin dalam terperosok dalam kehancuran moral yang akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan.

Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. (Roma 1:21)

Alkitab memperingatkan akan pengajaran sesat yang meningkat pada akhir jaman ini. Sayang beberapa orang Kristen menganggap sepele tentang pengajaran Firman yang sehat. Allah bersikap tegas terhadap mereka yang menyesatkan: Terkutuklah dia!  

(Baca : Galatia 1:6-9)
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,  yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

Jemaat di Galatia menerima pengajaran yang sesat sehingga mereka berbalik dari pengajaran Firman yang sehat. Dua kali Paulus memperingatkan (ay 8, 9) bahwa manusia bahkan malaikat sekalipun yang mengajarkan injil yang sesat akan terkutuk!  
Karena itu mari kita belajar dan memiliki pengetahuan akan Firman Tuhan sehingga kita mengerti dan dapat membedakan pengajaran Firman Tuhan yang sehat dan yang tidak sehat. Justru di akhir zaman semakin banyak muncul ajaran sesat dan nabi palsu. Pengajaran Firman Tuhan dapat diselewengkan untuk tujuan yang lain. Karena itu kita harus bijaksana menentukan makanan Firman Tuhan mana yang sehat. Seorang dibentuk oleh apa yang ia makan. 
Cara makan dan cara hidup yang tidak sehat akan mengakibatkan berbagai penyakit dan kematian. Makanan beracun mengundang kematian. Kita harus lari dari pengajaran Firman Tuhan yang tidak murni yang memiliki maksud-maksud lain.

Firman Tuhan mendorong kita untuk bersikap kritis dan menguji, baik para pengajar/guru yang berkhotbah:

1 Yohanes 4:1, Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

Juga diperlukan sikap kritis terhadap apa yang mereka ajarkan:
1 Tesalonika 5:21, Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Efesus, 5:10, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

5)       Dekadensi Sikap Hati Terhadap Firman?

Dekadensi = kemerosotan (tentang akhlak), krisis pendidikan.
Pada tingkat kemerosotan yang dalam orang sengaja mencari pengajaran yang enak di telinga. Mereka tidak suka mendengar kesalahan mereka disingkapkan/ditegor atau menerima nasehat dan pengajaran yang benar: 

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Banyak orang yang mencari ke tempat lain yang cocok dengan selera mereka, yang tidak ada teguran Firman Tuhan yang sehat, dan menerima sembarang pengajar. Sikap yang hanya memuaskan keinginan telinga ini menjadi trend yang dapat menghancurkan hidup Kekristenan kita.

IMPLIKASI :

Berapa banyak dari kita yang suka Firman Tuhan, bukan sekedar sebatas memilih yang enak didengar saja tetapi tahu mana yang baik untuk dirinya?
Pengetahuan Firman Tuhan yang dangkal berbahaya.  Carilah hamba Tuhan yang memberi pengajaran Firman Tuhan yang sehat, jangan ikut arus / trend orang berbondong-bondong mencari sesuatu yang sensasional atau daya tarik duniawi.
Seperti Jemaat di Berea, baiklah kita mencintai, meneliti dan menguji Firman Tuhan, sehingga Kekristenan kita dibangun di atas batu karang yang teguh dan bertumbuh dewasa.

Efesus  4:13-15
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Menjadi tujuan dari sebuah Gereja yang sehat agar anak-anak Tuhan bertumbuh menjadi dewasa yang tidak mudah digoncangkan. Hal ini antara lain melalui kegemaran dan  penghargaan akan Firman Tuhan dan mencari pengajaran yang sehat. Mari kita lebih rajin menggali dan belajar Firman Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.