Hosea 4:6 (TL)
Bahwa
umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah
mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu
melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku
juga melupakan anak-anakmu.
Pendahuluan
:
Ketiadaan
pengenalan (pengetahuan) tentang pribadi akan Allah sedang menghancurkan umat
itu, tetapi bukan karena pengenalan itu tidak tersedia. Umat itu dengan sengaja
menolak kebenaran yang diberikan Allah kepada mereka melalui para nabi dan
Firman-Nya yang tertulis. Bahkan dewasa ini di dalam gereja ada orang sedang
dihancurkan oleh cara-cara dosa dunia oleh karena mereka tidak mengetahui
(belajar) tentang Allah dan kebenaran Firman-Nya
yang terilham.
Firman
Tuhan menjelaskan bahwa umat Tuhan binasa karena kurangnya pengetahuan akan Allah. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
- Pengetahuan akan Allah/Firman Tuhan (knowledge).
- Pengajaran (teaching).
Kalau
seorang imam atau hamba Tuhan tidak memperhatikan pengajaran Firman Tuhan, maka
Tuhan tidak berkenan kepadanya dan menolak mereka. Bukan saja menjadi bodoh,
atau miskin, atau yang lain, namun umat Allah akan binasa tanpa pengetahuan
yang benar tentang Allah.
1)
Seorang Kristen yang ber-Pengetahuan?
(Dapatkah
seorang Kristen berjalan tanpa pengetahuan yang benar tentang Allah?)
Perlu
dipahami bersama bahwa ada perbedaan yang besar antara sikap PERCAYA dan
MENGETAHUI. Pengertiannya adalah sebagai berikut :
- Mempercayai atau meyakini berarti memegang sesuatu pendirian, walaupun kenyataan sesungguhnya belum tentu demikian. _ Contoh: Seorang penjudi menipu dirinya sendiri dengan keyakinan ia akan menang, namun kemudian ia menemukan kenyataan sebaliknya, bahkan seluruh hartanya lenyap.
- Sedangkan Pengetahuan akan lebih memberikan kepastian, karena pengetahuan mengungkapkan suatu realita / fakta / kenyataan yang pasti atau sesuatu yang dapat dipastikan. _ Contoh: Seorang ahli bedah bekerja dengan pengetahuan, bukan dengan spekulasi atau keyakinan tanpa dasar. Seorang pilot menerbangkan pesawat dengan pengetahuan yang pasti akan teknologi penerbangan yang akurat.
Hanya
dengan bermodalkan keyakinan, tidak dapat dipastikan seseorang berhasil.
Dapatkah seorang yang tidak memiliki pendidikan kedokteran meyakinkan Anda
bahwa ia mampu membedah jantung Anda? Ataukah seorang tukang batu membawa Anda
terbang dengan sebuah pesawat? Keyakinan yang kuat harus berpijak pada
pengetahuan, sehingga membuahkan suatu hasil yang baik dan pasti.
2)
Iman Tidak Dapat Berdiri Sendiri.
(Iman
tanpa dasar pengetahuan akan Firman Tuhan dapat berakibat fatal dan
mengerikan!) Dalam kekristenan, sekedar keyakinan atau iman saja tidak cukup. “Iman
yang benar” harus bersandarkan pada fondasi pengetahuan Firman Allah.
Bertandinglah
dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk
itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di
depan banyak saksi. (1 Timotius 6:12 bandingkan 2
Petrus 1:5-8.9)
Berapa
banyak orang Kristen mendasarkan iman mereka sekedar pada kesaksian seorang
mantan dukun. Berapa banyak orang di gereja berbondong-bondong meletakkan iman
mereka pada seorang yang dijuluki ‘nabi’ dengan ‘nubuat yang akurat’, ‘mimpi’,
dll. Kita menyaksikan kemerosotan iman dan praktek-praktek yang merusak dalam
gereja Tuhan, sementara orang Kristen menjadi makin bodoh karena tidak memiliki
dasar pengetahuan Firman Tuhan.
Emosi,
perasaan, pemikiran manusia bukanlah dasar yang benar bagi iman kita. Iman yang
benar harus bersandarkan pada fondasi pengetahuan Firman Allah.
Iman
timbul karena pendengaran akan Firman Tuhan, dan tidak timbul dengan
sendirinya. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh firman Kristus”. (Roma 10:17)
3)
Membangun Iman Kristen dengan Benar?
Bagaimana
kita membangun iman Kekristenan kalau kita jarang membaca Alkitab? Yang
dibutuhkan untuk membangun Iman Kristen ialah sikap kerinduan atau cinta kepada
Firman Tuhan dan merenungkannya setiap hari.
Cinta
akan Firman Tuhan mencerminkan kehidupan iman yang sehat. Mengapa? Karena sikap
ini membuat seorang memiliki sikap mau dibentuk dan haus akan Firman Tuhan.
Orang-orang
Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di
Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan
setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu
benar demikian. (Kisah Para Rasul 17:11)
- Sikap kepada Firman Tuhan menjadi ukuran yang membedakan orang Kristen yang satu dengan orang Kristen yang lainnya; Apakah kita menghargai, mencintai, dan meneliti Firman Tuhan. Karena itu Alkitab menyebutkan hati mereka lebih baik, atau lebih mulia (noble) dari jemaat Tesalonika. _ Mazmur 119:97, Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. _ Mazmur 119:20, Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
- Sikap menerima dan menyambut Firman Tuhan merefleksikan ketaatan kita. Sikap seperti ini merupakan fondasi yang teguh. Ada orang Kristen yang fondasi imannya seperti kerupuk, atau seperti pasir, yang tidak mampu bertahan menghadapi tantangan.
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku
ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di
atas batu.
Tetapi
setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama
dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga
rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Dan
setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar
pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka
sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. ( Matius 7:24-27
)
Masing-masing
bebas membangun rumah kehidupan/masa depan. Ada orang yang membangun dalam
ketaatan pada Firman. Ada yang mengikuti keinginan sendiri dan tidak peduli
Firman Tuhan. Suatu saat kekecewaan pahit dialami mereka yang tidak mencintai
Firman Tuhan dan tidak mentaatiNya. Kebijaksanaan berarti memiliki pengertian
untuk memilih yang tepat (dan mentaatiNya).
Bodoh
disini bukan berarti tidak berpendidikan, namun mereka sengaja memilih untuk
menolak Firman Tuhan. Karena itu kita harus membangun rumah kehidupan kita
berdasarkan pengetahuan Firman Tuhan.
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada
kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat
orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau
kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan
Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:14-17)
4)
Mencari Kebenaran Firman?
(Kebenaran
Firman Tuhan diperoleh dari pengajaran hamba Tuhan di gereja).
Bagaimana
sikap kita saat mendengar Firman Tuhan di gereja? Kita patut belajar dari
Timotius yang sejak kecil sudah diajar untuk mengenal Kitab Suci.
Hal
yang pertama,
Paulus menekankan betapa pentingnya
membaca, mengenal, lapar mengetahui dan melakukan Firman Tuhan. (2 Timotius
3:17)
Dan
lebih baik lagi jika kita mau belajar menghafal ayat-ayat Alkitab. Jadi tidak
cukup kita mendengar dan membaca Firman Tuhan pada hari Minggu, tapi dapat juga
membaca artikel Firman Tuhan. Untuk pertimbangan tersebut maka bagi kita wajib
BERUSAHA mengenal Alkitab dan Firman Tuhan agar tidak binasa.
Hal
yang kedua,
adalah tentang betapa pentingnya
pengajaran Firman Tuhan.
Keadaan
moral umat Tuhan waktu itu begitu parah, bukan saja mereka tidak
berpengetahuan, namun mereka juga malah menolak (rejected) pengetahuan akan
Allah. Terjemahan lain berkata “menolak belajar” (refused to learn), “menolak
pengajaran” (rejected my teaching). Proses ini membuat seorang yang
sebenarnya tahu tentang kebenaran, namun ia sengaja menolak mentaatinya karena
perbuatannya bertentangan dengan Firman Tuhan. Mereka menolak teguran Firman
Tuhan. Akibatnya hati mereka dikuasai dengan hal yang sia dan kegelapan
membutakan mereka, dan membuat makin dalam terperosok dalam kehancuran moral
yang akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan.
Sebab
sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau
mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati
mereka yang bodoh menjadi gelap.
(Roma 1:21)
Alkitab
memperingatkan akan pengajaran sesat yang meningkat pada akhir jaman ini.
Sayang beberapa orang Kristen menganggap sepele tentang pengajaran Firman yang
sehat. Allah bersikap tegas terhadap mereka yang menyesatkan: Terkutuklah
dia!
Aku
heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia
Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang
yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat
dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan
Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti
yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada
orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang
telah kamu terima, terkutuklah dia.
Jemaat
di Galatia menerima pengajaran yang sesat sehingga mereka berbalik dari
pengajaran Firman yang sehat. Dua kali Paulus memperingatkan (ay 8, 9) bahwa
manusia bahkan malaikat sekalipun yang mengajarkan injil yang sesat akan
terkutuk!
Karena itu mari kita belajar dan memiliki pengetahuan akan Firman
Tuhan sehingga kita mengerti dan dapat membedakan pengajaran Firman Tuhan yang
sehat dan yang tidak sehat. Justru di akhir zaman semakin banyak muncul ajaran
sesat dan nabi palsu. Pengajaran Firman Tuhan dapat diselewengkan untuk tujuan
yang lain. Karena itu kita harus bijaksana menentukan makanan Firman Tuhan mana
yang sehat. Seorang dibentuk oleh apa yang ia makan.
Cara makan dan cara hidup
yang tidak sehat akan mengakibatkan berbagai penyakit dan kematian. Makanan
beracun mengundang kematian. Kita harus lari dari pengajaran Firman Tuhan yang
tidak murni yang memiliki maksud-maksud lain.
Firman
Tuhan mendorong kita untuk bersikap kritis dan menguji, baik para pengajar/guru
yang berkhotbah:
1
Yohanes 4:1, Saudara-saudaraku yang kekasih,
janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka
berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke
seluruh dunia.
Juga
diperlukan sikap kritis terhadap apa yang mereka ajarkan:
1
Tesalonika 5:21, Ujilah segala sesuatu dan peganglah
yang baik.
Efesus,
5:10, dan ujilah apa yang berkenan kepada
Tuhan.
5)
Dekadensi Sikap Hati Terhadap Firman?
Pada
tingkat kemerosotan yang dalam orang sengaja mencari pengajaran yang enak di
telinga. Mereka tidak suka mendengar kesalahan mereka disingkapkan/ditegor atau
menerima nasehat dan pengajaran yang benar:
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan
menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh
kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap
sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah
dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
Mereka
akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Banyak
orang yang mencari ke tempat lain yang cocok dengan selera mereka, yang tidak
ada teguran Firman Tuhan yang sehat, dan menerima sembarang pengajar. Sikap
yang hanya memuaskan keinginan telinga ini menjadi trend yang dapat
menghancurkan hidup Kekristenan kita.
Berapa
banyak dari kita yang suka Firman Tuhan, bukan sekedar sebatas memilih yang
enak didengar saja tetapi tahu mana yang baik untuk dirinya?
Pengetahuan
Firman Tuhan yang dangkal berbahaya. Carilah hamba Tuhan yang memberi
pengajaran Firman Tuhan yang sehat, jangan ikut arus / trend orang
berbondong-bondong mencari sesuatu yang sensasional atau daya tarik duniawi.
Seperti
Jemaat di Berea, baiklah kita mencintai, meneliti dan menguji Firman Tuhan,
sehingga Kekristenan kita dibangun di atas batu karang yang teguh dan bertumbuh
dewasa.
Efesus 4:13-15
sampai
kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih
kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Menjadi
tujuan dari sebuah Gereja yang sehat agar anak-anak Tuhan bertumbuh menjadi
dewasa yang tidak mudah digoncangkan. Hal ini antara lain melalui kegemaran dan
penghargaan akan Firman Tuhan dan mencari pengajaran yang sehat. Mari
kita lebih rajin menggali dan belajar Firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.