Nats : Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar! (Markus 4:9)
Bacaan : Markus 4:1-9,24,25
Setelah pindah ke daerah pinggiran, saya baru tahu kalau mesin faksimili saya hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan
tetapi tidak dapat menerima pesan. Setiap pesan yang masuk terpotong dan tertulis kalimat-kalimat yang mengecewakan: "Kesalahan
komunikasi. Hubungan terputus selama penerimaan."
"Terlalu banyak gangguan dan kebisingan pada saluran telepon
Anda," demikian kata tukang reparasi. Setelah dua jam mencari,
menyambung, dan mengencangkan sambungan, ia dapat menyelesaikan
masalah ini.
Kemudian saya merenungkan keadaan ini untuk menggambarkan
komunikasi saya dengan Allah. Saya dapat mengirim semua permintaan
kepada-Nya dengan mudah, tetapi saya sulit menerima pesan-pesan
dari-Nya. Perhatian utama saya lebih kepada apa yang ingin
saya katakan daripada apa yang perlu saya dengar. Jika saya
mengizinkan "hambatan" dosa dan "suara-suara" kekuatiran akan
hidup ini mengisi pikiran, semua itu akan memecah perhatian saya
saat membaca Alkitab, mendengarkan khotbah, atau ketika berdiam
diri dalam doa.
Ketika Yesus menceritakan kisah tentang hal mendengarkan dan
menanggapi Firman Allah, Dia menekankan hal ini: "siapa mempunyai
telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (Markus 4:9).
Hari ini adalah kesempatan baru untuk membersihkan saluran
komunikasi kita dengan Allah. Mari kita memberi perhatian penuh
dan mendengar Firman-Nya dengan sungguh-sungguh [DCM]
Communication with the Lord
Involves much more than prayer,
For we must also read His Word
And listen to Him there. --Sper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.