Minggu, 08 Februari 2015

Telinga yang Mendengar

Nats : Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar! (Markus 4:9)

Setelah pindah ke daerah pinggiran, saya baru tahu kalau mesin faksimili saya hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan tetapi tidak dapat menerima pesan. Setiap pesan yang masuk terpotong dan tertulis kalimat-kalimat yang mengecewakan: "Kesalahan komunikasi. Hubungan terputus selama penerimaan."
"Terlalu banyak gangguan dan kebisingan pada saluran telepon Anda," demikian kata tukang reparasi. Setelah dua jam mencari, menyambung, dan mengencangkan sambungan, ia dapat menyelesaikan masalah ini.

Kemudian saya merenungkan keadaan ini untuk menggambarkan komunikasi saya dengan Allah. Saya dapat mengirim semua permintaan kepada-Nya dengan mudah, tetapi saya sulit menerima pesan-pesan dari-Nya. Perhatian utama saya lebih kepada apa yang ingin saya katakan daripada apa yang perlu saya dengar. Jika saya mengizinkan "hambatan" dosa dan "suara-suara" kekuatiran akan hidup ini mengisi pikiran, semua itu akan memecah perhatian saya saat membaca Alkitab, mendengarkan khotbah, atau ketika berdiam diri dalam doa.

Ketika Yesus menceritakan kisah tentang hal mendengarkan dan menanggapi Firman Allah, Dia menekankan hal ini: "siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" (Markus 4:9).
Hari ini adalah kesempatan baru untuk membersihkan saluran komunikasi kita dengan Allah. Mari kita memberi perhatian penuh dan mendengar Firman-Nya dengan sungguh-sungguh [DCM]

Communication with the Lord
Involves much more than prayer,
For we must also read His Word
And listen to Him there. --Sper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.