Kamis, 06 September 2012

Pengilhaman dan Kekuasaan Alkitab

Pembacaan Ayat : 2 Timotius 3:16-17
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."

"Segala tulisan" sebagaimana dipakai dalam 2 Timotius 3:16 menunjuk terutama kepada tulisan PL (2 Timotius 3:15).
Akan tetapi, ada petunjuk bahwa ketika Paulus menulis 2 Timotius beberapa tulisan PB sudah mulai dipandang sebagai Kitab Suci yang diilhamkan dan berkuasa (1 Timotius 5:18 yang mengutip Lukas 10:7; 2 Petrus 3:15-16).

Bagi kita dewasa ini, kata "tulisan" menunjuk kepada tulisan PL dan PB, yaitu "Alkitab".
Alkitab merupakan berita yang asli dari Allah kepada manusia dan satu-satunya kesaksian yang tidak dapat salah mengenai kegiatan Allah yang menyelamatkan untuk semua orang.

1.    Paulus menegaskan bahwa semua tulisan "diilhamkan Allah" (Yun. _theopneustos_; yang terdiri atas dua kata: theos yang artinya "Allah" dan pneo yang artinya "bernafas").
Alkitab itu adalah hidup dan Sabda Allah. Bahkan sampai kata-kata dalam naskah asli, Alkitab itu tidak ada salahnya, benar sepenuhnya, dapat dipercayai dan tidak mungkin salah.
Hal ini benar bukan hanya ketika Alkitab membicarakan keselamatan, nilai-nilai etika dan moralitas, tetapi juga tanpa salah tentang segala sesuatu yang dikatakannya, termasuk sejarah dan alam semesta (bd. 2 Petrus 1:20-21; perhatikan juga sikap pemazmur terhadap Alkitab dalam Mazmur 119:1-176).

2.  Para penulis PL menyadari kenyataan bahwa apa yang mereka katakan kepada umat dan apa yang mereka tuliskan adalah Firman Allah yang disampaikan kepada mereka, Ulangan 18:18; 2 Sam 23:2;
Berulang-ulang para nabi mendahului perkataan mereka dengan "Beginilah Firman Tuhan."

3.        Yesus Kristus sendiri mengajarkan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan hingga bagian yang terkecil (Matius 5:18). Dia juga menegaskan bahwa semua yang dikatakan-Nya itu diterima dari Bapa dan benar adanya (Yohanes 5:19,30-31; 7:16; 8:26). Yesus selanjutnya berbicara mengenai penyataan yang masih akan datang (yaitu, kebenaran yang dinyatakan dalam PB) dari Roh Kudus melalui para rasul (Yohanes 16:13; bd. Yohanes 14:16-17; 15:26- 27).

4.   Dengan demikian, menyangkal pengilhaman Alkitab, adalah mengesampingkan kesaksian pokok Yesus Kristus (Mat 5:18; 15:3-6; Luk 16:7; 24:25-27,44-45; Yoh 10:35), Roh Kudus (Yoh 15:26; Yoh 16:13; 1Kor 2:12-13; 1Tim 4:1) dan para rasul (2 Tim 3:16; 2Pet 1:20- 21). Lagi pula, membatasi atau mengabaikan fakta bahwa Alkitab tidak mungkin bersalah menghalangi kekuasaan ilahi.

5.  Dalam karya pengilhaman oleh Roh-Nya, Allah tidak melanggar kepribadian penulis, tetapi menggerakkan mereka sedemikian rupa sehingga mereka menulis tanpa salah (2 Tim 3:16; 2 Pet 1:20-21; 1 Kor 2:12-13]

6.   Firman Allah yang diilhami adalah ungkapan dari hikmat dan watak Allah dan demikian dapat memberi hikmat dan hidup rohani melalui iman kepada Kristus (Mat 4:4; Yoh 6:63; 2Tim 3:15; 1Pet 2:2).

7.        Alkitab adalah saksi Allah yang benar dan tidak salah tentang tindakan penyelamatan manusia dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu, Alkitab tidak ada bandingannya, sudah sempurna dan secara khas mengikat. Tidak ada perkataan manusia atau pernyataan lembaga keagamaan yang setara dengan kekuasaan Firman Allah.

8.   Semua doktrin, tafsiran, interpretasi, penjelasan, dan tradisi harus dinilai dan disahkan oleh perkataan dan pesan Firman Allah, Ulangan 13:3

9.   Firman Allah harus diterima, dipercaya, dan ditaati sebagai kekuasaan terakhir dalam seluruh hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kesalehan (Mat 5:17-19; Yoh 14:21; 15:10; 2Tim 3:15-16; Keluaran 20:3 Alkitab harus dipakai dalam gereja sebagai kekuasaan tertinggi dalam segala hal untuk ajaran, peneguran, pembetulan, dan pembinaan dalam kehidupan yang benar (2 Tim 3:16-17). Kita tidak dapat tunduk kepada ke-Tuhanan Kristus tanpa tunduk kepada Allah dan Firman-Nya sebagai kekuasaan tertinggi (Yoh 8:31-32,37).

10. Alkitab hanya dapat dimengerti apabila kita mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang membuka pikiran kita untuk memahami maknanya dan memberikan kesaksian batiniah mengenai kekuasaan-Nya , 1 Kor 2:12.

11.  Kita harus menggunakan Firman Allah yang diilhami untuk mengalahkan kuasa dosa, Iblis, dan dunia di dalam kehidupan kita (Mat 4:4; Ef 6:12,17; Yak 1:21).

12. Alkitab harus dikasihi, dihargai, dan dijaga oleh semua anggota gereja yang memandangnya sebagai satu-satunya kebenaran Allah bagi dunia yang hilang dan menuju kematian kekal. Kita harus memelihara semua doktrinnya dengan setia menaati semua ajarannya, memberitakan berita keselamatannya, mempercayakannya kepada orang yang dapat dipercaya, dan mempertahankannya terhadap semua orang yang berusaha untuk memutarbalikkan atau membinasakan kebenaran kekalnya (lih. Fili 1:16; 2 Tim 2:2; Yud 1:3; 2 Timotius 1:13-14. Tak seorang pun boleh menambahkan sesuatu kepada atau mengurangkan sesuatu dari Alkitab, Ulangan 4:2; Wahyu 22:19

13. Akhirnya, kita harus perhatikan bahwa pengilhaman yang tidak ada salahnya berlaku untuk naskah aslinya saja. Jadi, apabila mendapat sesuatu yang tampaknya salah dalam Alkitab, maka kita harus ingat adanya tiga kemungkinan berhubungan dengan masalah yang nyata dan bukan berpikir bahwa penulisnya telah melakukan kesalahan:
  • Salinan yang ada dari naskah asli mungkin tidak tepat seluruhnya;
  • Terjemahan dewasa ini dari teks Ibrani atau Yunani mungkin salah; atau
  • Pengertian atau penafsiran kita mengenai teks alkitabiah mungkin kurang atau salah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.