Seluruh hukum agama tersimpul dalam
perintah yang satu ini, "Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia
seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." (Galatia 5:14 BIS)
Pusat
dari ajaran kekristenan dan pelayanan Yesus adalah sebuah pandangan
yang sederhana -- kasih untuk diri kita sendiri dan orang lain adalah
suatu hal yang harus betul-betul kita sadari sebagai anak-anak Allah.
Alkitab meneguhkan fakta sederhana ini berulang-ulang, dan bahkan
beberapa dari antara kita merasa tertantang ketika mencoba menaati hukum
yang paling mendasar ini. Bagaimana kita seharusnya mengasihi sesama
kita, seperti diri kita sendiri?
Melalui belas kasihan,
pengampunan, memikul tanggung jawab, dan berjalan sesuai pimpinan yang
benar, kita mungkin mulai dapat mengasihi diri kita sendiri dengan cara
yang lebih dalam dan lebih lengkap. Kasih Allah mencakup segala hal;
tidak berakhir dan sempurna bagi kelemahan-kelemahan kita. Dengan
menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya, dengan kelebihan dan
kekurangan kita, kecerdasan dan ketidaktahuan kita, dengan tidak
menghakimi karakter kita di hadapan Yang Mahakuasa, kita semakin mampu
mengasihi diri kita sendiri secara penuh dan sempurna.
Jika kita
mengasihi diri kita sendiri, kita menghargai hati dan pikiran kita
dengan segala keberadaannya. Mengapa kita sulit melakukan hal yang sama
terhadap orang lain?
Pengampunan
"Kalau kalian mengampuni
orang yang bersalah kepadamu, Bapamu di surga pun akan mengampuni
kesalahanmu. Tetapi kalau kalian tidak mengampuni kesalahan orang lain,
Bapamu di surga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15)
Secara praktis, pengampunan adalah sikap yang harus kita
terapkan terhadap saudara-saudara kita, bahwa kita harus mengasihi
mereka sungguh-sungguh dan sempurna. Seperti kita, mereka dapat berpikir
dan merasakan. Seperti kita, mereka adalah manusia dan bercacat.
Seperti kita, mereka melakukan kesalahan. Kita semua adalah orang-orang
berdosa yang tak berdaya di dunia. Pengampunan itu ibarat tanah yang di
dalamnya kasih dapat bertumbuh.
Bangkitlah Melawan Kesombongan
Dalam
banyak hal, kita dihalangi untuk mengampuni orang lain oleh kesombongan
kita sendiri. Pikirkanlah orang-orang yang ada di dalam kehidupan Anda
yang belum Anda ampuni, dan pikirkan mengapa Anda tidak mau
melakukannya. Bagaimanakah mereka bersalah terhadap Anda? Apakah Anda
melibatkan kesombongan? Anda tidak cukup hanya mengasihi orang-orang
yang mengasihi Anda, mereka yang mendukung Anda untuk memperoleh pujian
dan keberhasilan. Anda juga harus mengasihi orang-orang yang tidak
mengasihi Anda.
"Tetapi kepada kalian yang mendengar Aku sekarang
ini, Aku beri pesan ini: kasihilah musuh-musuhmu, dan berbuatlah baik
kepada orang yang membencimu." (Lukas 6:27 BIS)
Inilah
satu-satunya cara agar kasih dapat bertumbuh dan berkembang, dan kasih
adalah kekuatan terbesar. Kasih melahirkan kasih, bahkan di tempat yang
tidak memiliki kasih sekalipun. Ampunilah teman-teman Anda, ampunilah
musuh-musuh Anda. Tepiskanlah kesombongan dan puji-pujian untuk diri
sendiri yang menjauhkan Anda dari sahabat-sahabat Anda.
Kasih Yesus Kristus
Macam-macam
pengampunan dan kasih yang sempurna disimpulkan dalam frasa "kasihilah
sesamamu seperti dirimu sendiri" benar-benar sulit untuk dilakukan
bahkan bagi orang yang paling baik. Kita tidak sempurna -- ini sudah
jelas.
Namun demikian, dengan menerima Yesus Kristus, perwujudan
dari semua kesempurnaan ini, ke dalam hati dan pikiran kita, kita dalam
menjalani hidup yang lebih rela untuk mengampuni dan mengasihi. Kristus
telah memberikan diri-Nya sendiri dengan cuma-cuma kepada orang-orang
yang meminta kepada-Nya, memenuhi mereka dengan pengampunan, dan kasih
yang tidak akan berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.