Sama dengan corak kitab Mazmur-mazmur, maka Kitab Amsal juga bercorak
sastra (seni). Karena itu ia harus dibaca dengan memperhatikan sifat-sifatnya
tersebut.
Apakah anda sudah membaca Kitab Amsal sampai Pasal 31 dan bagaimana
perasaan anda saat membacanya? pengucapan-pengucapannya pendek dan tegas-tegas.
Karena ia adalah kitab puisi maka ungkapan-ungkapannya\
bersifat puitis pula. Ada ahli yang mengatakan bahwa Kitab Amsal merupakan
suatu kumpulan buah pikiran dan pengalaman dari bermacam-macam orang yang
berbakat sastra. Buah pikiran mereka mungkin
biasa-biasa saja serasa adem untuk disimak, namun kadang-kadang pula
suara melayang-layang ke atas tetapi cukup medalam. Pikiran-pikiran Amsal,
walaupun berorientasi keduniaan namun mengarah pula kepada keagamaan.
Nama asli Kitab Amsal adalah Misyleh Syelomo yang berarti bahwa Amsal-Amsal
ini berasal dari Salomo, bandingkan Pasal 1:1, Amsal-Amsal Salomo bin Daud.
Apa Tujuan Kitab
Amsal?
Tujuannya adalah untuk:
- Mengetahui hikmat dan pendidikan;
- Mengatakan kata-kata yang bermakna;
- Menerima didikan yang menjadikan pandai mengenai suatu kebenaran, keadilan dan kejujuran;
- Memberikan kecerdasan kepada orang yang belum berpengalaman dan berpengetahuan serta kebijaksanaan kepada yang muda;
- mengerti Amsal ibarat mendengarkan telaah dan perkataan orang bijak.
Sehubungan itu, baiklah bagi orang-orang bijak untuk mendengar dan menambah
ilmu, dan baiklah bagi orang-orang yang berpengetahuan untuk memperoleh buku
pengetahuan, dan puncak (klimaks) dari segala pengetahuan dan kepandaian itu
adalah takut terhadap Tuhan.
Perhatikan bahwa di samping Raja Salomo yang dikenal sebagai sumber hikmat
dan kebijaksanaan, ada pula 2 orang raja yang turut menyumbangkan ide-ide
hikmat yang turut memperkaya sastra ini yaitu Agur dan Yake dari Masa (Pasal
30:1) dan Hemuel yang juga dari Masa (Pasal 31:1).
Adapun istilah Amsal atau Masyal dapat diterjemahkan dengan: teka-teki,
pepatah, peribahasa, pantun, wejangan.
Boleh dikatakan bahwa Raja Salomolah yang terkuat unggul dalam menciptakan
Amsal-Amsal tersebut serta sajak-sajak yang bermutu tinggi, memiliki seni yang
tinggi pula. Seni yang hidup secara praktis terbungkus ke dalam rasa keagamaan
yang dalam. Cobalah dengar beberapa saja dari karya seni yang tinggi nilai
pendidikannya, salah satunya berbunyi ”Tangan yang lamban membuat miskin, namun
tangan yang rajin menjadi kaya (bandingkan dengan pasal 10:49).
Atau mengenai nilai seni yang tinggi bagi perekonomian ”Neraca serong
adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat
(bandingkan Pasal 11:1).
Hikmat Manusia dan
Hikmat Ilahi
Siapapun manusia, sepandai apapun, sepintar apapun tetap harus mengakui
bahwa ia ada di bawah otoritas hikmat Allah. Sebab manusia tidak mampu
memperoleh hikmat sejati, malah ia harus belajar dan terus belajar. Manusia
tidak boleh bermalas-malasan, pengetahuan mengharuskan manusia untuk selalu
mengejar-ngejarnya. Amsal menyerukan manusia yang
malas untuk pergi belajar kepada semut (bandingkan Pasal 6:6-9)
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah
hidupnya dan jadilah bijak, biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau
penguasanya, ia tetap menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkannya
pada waktu panen, hai pemalas, berapa lama lagi engkau akan berbaring? bilakah
engkau bangun dari tidurmu?“
Amsal mengingatkan kita untuk bergegas-gegas belajar
dan menyikapi lingkungan sendiri dan dengan sigap dalam tindakan dan perilaku
yang bermakna, serta menjadikan diri sendiri sebagai pribadi yang aktif dan
produktif, bahkan harus menjadi pelopor dan teladan dari orang yang
berpengetahuan.
Hikmat Dapat
Dipersonifikasikan
Sebab apa? sebab hikmat mampu berbicara dan bersuara.
hikmat berseru di jalan-jalan dengan
suara yang sangat lantang. Hikmat mampu memperdengarkan suaranya sampai ke
lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok dan bahkan di depan pintu-pintu
gerbang (bandingkan Pasal 1:20-23)
Di sudut yang manakah atau di sisi manakah gereja
berbicara iman ini mampu mempersonifikasikan dirinya sehingga mampu
berseru-seru kepada jemaat yang datang berbakti? Sudut mana dan sisi dari
bangku yang manakah di dalam gereja ini yang dapat mengingatkan kita tentang
hikmat ilahi yang tersembunyi itu? Hikmat bisa dipersonifikasikan melalui anda
dan mengajar kita tentang banyak hal, tentang cara berdoa, cara memberi
persembahan, cara mangakui iman dan cara mengakui dosa-dosa kita.
Ternyata Amsal itu berfungsi dalam berbagai hal,
termasuk dalam kehidupan kita sendiri. kita mengambil sebuah contoh mengenai
istri dan suami sebagai berikut, ada rasa kagum istri yang berhikmat begitu ada
rasa kagum terhadap suami yang berhikmat.
Apa kata Amsal mengenai istri kepada suami?
Pasal 31:10-31
Hikmat adalah untuk semua orang, bukan hanya untuk
pria saja, tetapi juga untuk wanita. Pria dan wanita tentu harus setara di
hadapan Allah dan manusia
Ibu juga setara dengan bapak dalam rumah tangga.
Sikap apa menurut Amsal yang harus dimiliki oleh
seorang istri yang berhikmat? (ayat 10-12, 23, 29)
Untuk mengurus
anak-anaknya (ayat 28)
Untuk mengurus /
mengatur rumah tangga (ayat 13-27)
Dan hal-hal apakah yang harus dihindarinya? (ayat 27,
30)
Dan hal-hal apakah yang dituntut dari suami yang
berhikmat? (ayat 23-27)
Apa anda seorang istri yang berhikmat?
Apa anda seorang suami yang berhikmat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.